Ikan Hias Koi Mascot Blitar Sejak 90-an

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qG5aLIY58vJinERinVu1Qq0fdDn-AH9GLSgr9BPS9Q2-AbyLj7WYsRNC6OeTUcDvBA4FM_eJ6mqa2WE19jk5hzdw0F4wjLD7iDE1RUiovgb8_Yp6YyJ1L2m7b_zSFMey7TQcV8LYEtKu/s300/koiblitar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="135" data-original-width="300" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7qG5aLIY58vJinERinVu1Qq0fdDn-AH9GLSgr9BPS9Q2-AbyLj7WYsRNC6OeTUcDvBA4FM_eJ6mqa2WE19jk5hzdw0F4wjLD7iDE1RUiovgb8_Yp6YyJ1L2m7b_zSFMey7TQcV8LYEtKu/w586-h264/koiblitar.jpg" width="586" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><p style="border: 0px; color: #716f6c; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, drh. Andjari mengatakan, Kabupaten Blitar dikenal sebagai lumbung dangudangnya ikan koi sejaktahun 90-an. Ikan hias koi yang dikenal dengan estetika dan keindahannya ini memang sudah dikembangbiakkan serta dibudidayakan masyarakat Blitar, utamanya di daerah Nglegok dan sekitarnya. Apalagi, hasil ikan koi di wilayahnya itu sudah dipatenkan.</span></p><p style="border: 0px; color: #716f6c; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">“Saat ini, Blitar menjadi satu-satunya klub ikan koi di Indonesia yang bisa mengadakan kontes koi piala Presiden. Berarti kontes koi tingkat nasional dengan Piala Presiden hanya bisa diadakan di Blitar, Jawa Timur saja,” ungkapnya.</span></p><p style="border: 0px; color: #716f6c; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Oleh karena itu, ikan koi menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat Bli­tar. Apalagi sejak 1990 lalu di Blitar sudah dicanangkan dan sudah terdaftar di Kementerian Kelautan Perikanan Rl sebagai kawasan Minapolitan Ikan Koi dan satu-satunya di Indonesia. Sedang produksi ikan koi sendiri, Andjari mengatakan, pada 2016 men- capai 222.857.000 ekor. Jumlah tersebut.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcr46SYoDpN2kCGgzzm-fnzh2IsVUC7pPbVcOnA1Hl2oemRDU8dLC7VCcTotpH6w3uybUKZ1E64TQ6y76v5bRO2T_YTm6EtmgL1wSfR3hId32Ru72AH1CpUBj4PN8ixkxqnDnONctsfwD7/s300/koigandusariblitar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="157" data-original-width="300" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcr46SYoDpN2kCGgzzm-fnzh2IsVUC7pPbVcOnA1Hl2oemRDU8dLC7VCcTotpH6w3uybUKZ1E64TQ6y76v5bRO2T_YTm6EtmgL1wSfR3hId32Ru72AH1CpUBj4PN8ixkxqnDnONctsfwD7/w586-h306/koigandusariblitar.jpg" width="586" /></a></div><div class="entry-content" style="border: 0px; color: #716f6c; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.75em; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline; zoom: 1;"><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">dibudidaya­kan oleh 5.191 pembudidaya. Sedang 2017 mencapai 299,500.000 ekor. “Inilah yang terus dijadikan dasar hukum dalam membuat pro­gram pengembangan dan budidaya perikanan di Kabupaten Blitar,” jelasnya.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Kalau pada awalnya, Minapolitan itu dipusatkan di desa Penataran dan Desa Kemloko Kecamatan Nglegok, kini berkembang di beberapa desa, antara lain Desa Sumber Ringin, Gandu Sari, Suko Sewu dan Desa Pandan, Kecamatan Sanan Kulon serta di beberapa desa lain. Lebih lanjut Andjari menyampaikan, merigapa budidaya ikan koi di Blitar te­rus bertambah luas dan berkembang ? karena harga ikan koi dari tahun ke tahun terus naik. Sehingga banyak petani yang beralih ke budidaya ikan serta berdagang ikan koi, karena hasilnya bisa dirasakan dan kelihatan dibanding menjadi petani.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Dampak dari terkenalnya Kabupaten Blitar sebagai lumbungnya ikan koi, maka tak salah kalau Kabupaten Blitar selalu dijadikan tempat studi banding atau tempat pembelajaran langsung tentang perikanan khususnya mengenai ikan koi dari seluruh Indonesia. Sehingga, mau ti­dak mau Blitar harus terus memacu dan terus berinovasi bagaimana caranya bisa terus menjadi lumbung koi. “Apalagi di Blitar setiap tahun selalu diadakan lomba kontes koi dengan tujuan untuk mengetahui ikan Koi dari yangterbaikyang ada di Blitar,” jelasnya. Andjari menjelaskan, pengembangan budidaya ikan koi di Kabupaten Blitar dibagi menjadi tiga wilayah: sebelah pihaknya menggelar kontes dengan biaya mandiri.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Ikan koi yangterkenal dengan sebutan ikan yang pintar dan sangat cerdas ini, memang bisa dilatih seperti anjing dan kucing. Seupama makan makanan dari tangan empunya atau kadang-kadang dari mulut pelatihnya. Dan Ikan koi juga termasuk hewan omnivora yang dikenal suka menguyah tanaman kolam. Koi setelah dikembangkan Jepang sebagai Estetika dan keindahan, maka harga menjadi melambungdan banyak diserbu orang, apalagi koi dipercaya membawa kebaikan bagi sang empunya.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Apalagi ikan koi melambangkan ba­nyak kebajikan bagi penghobi atau pemiliknya. Mereka diakui sebagai simbol ketekunan dan daya tahan serta kekuatan individualisme. Selain itu dipercaya memiliki makna, karena ikan koi dapat membentuk susunan dari warna yang berbeda dan unik, maka tak mengherankan se­tiap rona memiliki konotasi masing-masing.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Seperti ikan koi emas memiliki arti kekayaan dan kemakmuran. koi metalik me­lambangkan kesuksesan dalam bisnis. Asagi koi biru, merah dan abu-abu melam­bangkan positif. koi hitam simbol partriarki.</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">“Siapa yang tidak tergoda keindahan ikan koi. Ikan koi memang indah, sisiknya yang berwarna-warni dan bentuk tubuhnya yang menggemaskan, membuat ikan ini banyak dicari orang,” pungkasnya. •</span></p><p style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 1em 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;"><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sumber :    Dinukil Dari Majalah Warta BUMD Media Informasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, </em>Edisi 34 April 2018 hal. 11</span></p></div><div class="entry-meta" style="border: 0px; color: #5e5d5a; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.75em; margin: 40px 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline; zoom: 1;"><div class="taxonomy" style="border: 0px; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;"><div class="tags" style="border: 0px; display: inline-block; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px 2em 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="influence-icon-ribbon" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; display: block; float: left; font-family: influence-icons; font-size: 1.25em; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1; margin: 0.2em 0.5em 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; speak: none; transition: all 0.35s ease 0s; vertical-align: baseline;"></span><a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/blitar-kabupaten/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Blitar</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/budidaya-ikan-koi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Budidaya Ikan Koi</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/dinas-perpustakaan-dan-kearsipan-provinsi-jawa-timur/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/ikan-koi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Ikan Koi</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/jawa-timur/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">jawa timur</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/jawatimuran/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">jawatimuran</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/sentra-ikan-koi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Sentra ikan Koi</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/tag/usaha-ikan-koi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Usaha Ikan Koi</a></div><div class="categories" style="border: 0px; display: inline-block; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span class="influence-icon-layers" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; display: block; float: left; font-family: influence-icons; font-size: 1.25em; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1; margin: 0.2em 0.5em 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; speak: none; transition: all 0.35s ease 0s; vertical-align: baseline;"></span><a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/blitar-kabupaten/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Blitar</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/ikan-koi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Ikan Koi</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/pengusaha/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Pengusaha</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/th-2018/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Th. 2018</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/wisata-edukasi/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Wisata Edukasi</a>, <a href="http://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/category/wisata/wisata-niaga/" rel="tag" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">Wisata Niaga</a></div></span></div></div><p style="background-color: #fbfbfb; border: 0px; color: #716f6c; font-family: "Helvetica Neue", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, "Lucida Grande", sans-serif; font-size: 14px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; vertical-align: baseline;"><br /></p></div>

Potensi Desa Ikan Hias Koi Mascot Blitar Sejak 90-an

Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, drh. Andjari mengatakan, Kabupaten Blitar dikenal sebagai...

Baca selengkapnya »

Sejarah Pemerintah Desa Gandusari

<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Sebagai desa di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Desa Gandusari sebagaimana desa-desa yang lain disekitarnya adalah merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Gandusari. Adapun secara ringkas kondisi pemerintah desa dapat di rinci:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>a.   Sebelum UU.No.5 Tahun 1979 </b><b>Tentang Desa</b> .</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Pada Saat itu Pemerintahan Desa Memakai tradisi kuno dengan sebutan terhadap petugas desa sebagai Lurah, Carik, Kamituwo, Kebayan, Jogotirto, Jogoboyo dan Modin.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>b.   Adanya UU.No 5 Tahun 1979</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Banyak perubahan terjadi pada struktur Pemerintah Desa yang secara Nasional desa-desa di Indonesia diseragamkan,  sebutan pamong desa dikenal dengan perangkat desa  yang antara lain perubahan nama-nama jabatan  Kepala Desa (Masa jabatan 8 tahun), Sekretaris Desa,Kepala Urusan dan Kepala Dusun sampai sekarang ini.Sedangkan lembaga legislatif adalah lembaga Musyawarah Desa(LMD).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>c.   Desa  berdasarkan UU.Nomor 5 Tahun 1999</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Hal yang menonjol pada masa ini, adalah Jabatan kepala desa menjadi 2 Kali 5 tahun atau 10 (sepuluh) tahun.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Sedangkan Legislatif pada Era ini adalah Badan Perwakilan Desa (BPD).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>d.   Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Masa jabatan Kepala desa menjadai 6 tahun,dan Sekretaris Desa diisi dari pegawai negeri sipil yang ada di Kabupaten /Kota.Sedangkan BPD beralih menjadi Badan Permusyawaratan Desa.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>e.   Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> Masa jabatan Kepala desa menjadai 6 tahun, dan Sekretaris Desa diisi dari pegawai negeri sipil yang ada di Kabupaten /Kota.Sedangkan BPD beralih menjadi Badan Permusyawaratan Desa.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <br /></div> <h2 class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #888888; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal; margin: 0.5em 0px; position: relative; text-transform: uppercase;"> KEPEMIMPINAN DESA</h2> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b>Masa orde lama</b>: Kondisi pemerintah desa pada saat itu masih sangat sederhana,baik dalam menyangkut program-program maupun personal perangkat desanya yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Pamong desa atau Bebau desa dengan rata-rata berpendidikan sekolah rakyat(S.R). Kepemimpinan Desa ( Kepala Desa) yang tercatat mulai pada zaman <span lang="IN">sebelum Kemerdekaan yaitu R.SOKROMO, SURO REDJO, TRUNOWIROMO, MUSTAWI, SOMO WIDJOJO, GUNO KARJO, WONGSO REDJO, MARTO REDJO, SASTRO REDJO, DJJO MURTOMO, TOKRO SENTONO, MARTO REDJO, SETRO WIKROMO danSOMO PAWIRO</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <span lang="IN"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvnJ_Z3gbA5NaAbsdoysKPoXA4AZmrC7HTW491-QGJjBLhjkV1NVZadz5qB2BMMzM4spmrPFSFtfd7LbzLMN1pTx5VpLJvg4l78mwdQinCm55JiwOs-qVu-X00r3MvLjZEKMY5BKN7v96L/s1600/IMG_0965.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvnJ_Z3gbA5NaAbsdoysKPoXA4AZmrC7HTW491-QGJjBLhjkV1NVZadz5qB2BMMzM4spmrPFSFtfd7LbzLMN1pTx5VpLJvg4l78mwdQinCm55JiwOs-qVu-X00r3MvLjZEKMY5BKN7v96L/s320/IMG_0965.JPG" width="240" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <span lang="IN"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <span lang="IN"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b><i><u>Suasana Tempo Dulu</u></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal;"> <b><i><u><br /></u></i></b></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTY6U3dlKL10qMmNOD9vpXTi5uc6CC2eBUQoButZSwstG1uaQeJKrmJwlX1KOH8TfD5-Pe76-NuyWXQMGjgilzn9bRC_r4j0rdh6VobwRrxji_ypTX4n8z1_Xvi71ig4z5qrxYAq0Fg2_/s1600/18+thn+1910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="256" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTY6U3dlKL10qMmNOD9vpXTi5uc6CC2eBUQoButZSwstG1uaQeJKrmJwlX1KOH8TfD5-Pe76-NuyWXQMGjgilzn9bRC_r4j0rdh6VobwRrxji_ypTX4n8z1_Xvi71ig4z5qrxYAq0Fg2_/s1600/18+thn+1910.jpg" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;">Jalan Utama Desa</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Of5lhcfL7uc-9KWt_uRPtXTFokXd75qd7xuj7UcySDGrr17h6XuJxTqzJ3ECnhBBvPCXIf3v7t_pfmrbQFsDbZ05jTehrPqEQNUjFddtPPmDGbhsbRiKjx2-2j9SYRkxohzQSQ1sxayd/s1600/15+psr+legi+1910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="226" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Of5lhcfL7uc-9KWt_uRPtXTFokXd75qd7xuj7UcySDGrr17h6XuJxTqzJ3ECnhBBvPCXIf3v7t_pfmrbQFsDbZ05jTehrPqEQNUjFddtPPmDGbhsbRiKjx2-2j9SYRkxohzQSQ1sxayd/s1600/15+psr+legi+1910.jpg" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;">Pasar Desa</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLNe9EFq-Otv1d4babVMFYr3xX3hlWTlOMLdgxHPBZFWrR1qyoucjkeJFdO4Y28zQDJyLmxN6pn5UK-Pi86DbVhFIrrXqv49C9mFrFU2Ur-zKWO7SZkND6GArFMGchbtpujDbn5Oz_qm7D/s1600/Cikar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="301" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLNe9EFq-Otv1d4babVMFYr3xX3hlWTlOMLdgxHPBZFWrR1qyoucjkeJFdO4Y28zQDJyLmxN6pn5UK-Pi86DbVhFIrrXqv49C9mFrFU2Ur-zKWO7SZkND6GArFMGchbtpujDbn5Oz_qm7D/s1600/Cikar.jpg" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;">Alat Transportasi waktu itu</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6jRiOhz8O1SUB8eLS1OmRmGSxU7N_OtGhLfP7FLj6ReZaMLTpzckKGFOAp_WNIyuZQ10KSV25fwCLUqjRoNftGMoRRfNxV0oHhAGYKHB33TubXvcMBhbQsUgjL6w3Dk5n-VcNjVzwc0U2/s1600/presiden-sukarno-lereng-gunung-kelud-tahun-1951_20150818_134015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="400" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6jRiOhz8O1SUB8eLS1OmRmGSxU7N_OtGhLfP7FLj6ReZaMLTpzckKGFOAp_WNIyuZQ10KSV25fwCLUqjRoNftGMoRRfNxV0oHhAGYKHB33TubXvcMBhbQsUgjL6w3Dk5n-VcNjVzwc0U2/s320/presiden-sukarno-lereng-gunung-kelud-tahun-1951_20150818_134015.jpg" width="320" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.85px; line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-size: 11.88px;">saat Bung Karno berkunjung pasca gunung kelud meletus lewat Gandusari</span></div>

Sejarah Desa Sejarah Pemerintah Desa Gandusari

Sebagai desa di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Desa Gandusari sebagaimana desa-desa yang lain disekitarnya adalah merupakan...

Baca selengkapnya »

Keadaan Geografis

<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;">Desa Gandusari secara geografis terletak di lereng selatan Gunung Kelud pada ketinggian +303 m dari permukaan laut.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> Seperti kondisi tanah yang lainnya di wilayah daerah Blitar yang terletak dikaki lereng Gunung Kelud di Jawa Timur.  Daerah ini selalu dilanda lahar Gunung Kelud yang meletus secara berkala sejak zaman kuno sampai sekarang.  Lahar mengalir ke bawah melalui lembah-lembah sungai dan membeku menutup permukaan bumi.  Abu yang memancar dari bawah gunung berapi akhirnya jatuh juga di permukaan bumi dan bercampur dengan tanah.  Lapisan-lapisan vulkanik daerah Blitar pada hakekatnya merupakan suatu kronologi tentang ledakan-ledakan Gunung Kelud yang kontinyu dari zaman dahulu kala .</span></span><br /> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Geologis tanah daerah ini berupa tanah vulkanik yang mengandung abu ledakan gunung berapi, pasir dan napal (batu kapur bercampur tanah liat).  Warnanya kelabu kekuning-kuningan.  Sifatnya masam, gembur dan peka terhadap erosi.  Tanah semacam ini disebut tanah <i><u>Regosol</u></i> yang dapat digunakan untuk penanaman padi, tebu, tembakau dan sayur-sayuran.  Disamping sawah yang sekarang mendominasi pemandangan alam daerah sekitar Desa Gandusari juga ditanami tembakau. Tembakau ini ditanam sejak Belanda berhasil menaruh daerah ini dibawah jurisdiksinya dalam Abad XVII.</span></div> <span style="background-color: white;"><a href="https://www.blogger.com/u/1/null" name="more" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"></a><o:p style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px;" /></span> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Disamping daerah regosol ini terdapat juga daerah yang tanahnya termasuk golongan tanah yang disebut latosol, misalnya daerah Blitar timur dan daerah di lereng-lereng gunung yang sudah lama tidak lagi dilanda lahar Gunung Kelud. Tanah ini lebih tua dan telah mengalami erosi yang lebih besar sehingga bahan-bahan kimia yang semula dikandungnya banyak yang sudah larut hilang ke bawah. Sekarang tanahnya tidak lagi begitu peka terhadap erosi. Sebagian tanahnya telah membatu. Batu-batu inilah yang merupakan sumber bahan bangunan yang di percaya di gunakan untuk pembuatan candi-candi yang tersebar di seluruh daerah Blitar hingga sekarang sebagai tambang alam yang di gunakan untuk bahan bangunan. Tanah latosol ini yang sering juga disebut tanah laterit, berwarna merah kekuning-kuningan, bersifat masam sekali. Walaupun demikian tanah ini juga masih cukup baik untuk penanaman kopi, coklat, cengkeh, bahkan masih dapat pula digunakan untuk padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZLoFyedtZKCwW1wiNL3B6yNMvFuXj6vepglMw22iNHrED0URIgxyqlgFGea1oVh43mcHqjw-2Qt1u5ITnJ9CEpYuOe7cHowy79nd4zDQD4xGG9AtXcoDYM0JgHiblyXA2vg8yPufciqBS/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="156" data-original-width="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZLoFyedtZKCwW1wiNL3B6yNMvFuXj6vepglMw22iNHrED0URIgxyqlgFGea1oVh43mcHqjw-2Qt1u5ITnJ9CEpYuOe7cHowy79nd4zDQD4xGG9AtXcoDYM0JgHiblyXA2vg8yPufciqBS/s1600/Untitled.png" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 10.4px;"><span style="color: #666666;">Lambang Desa Gandusari</span></span></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY-kt8erJAqQohjjqYdLwZwOyCd9EVbydb6HrlUmr6EX-fxpfyqNtV6Dywt_kCqtKJhsDndm90Z31TbD0mniXdJTuoACS7vJnfxFi764dkT0sRH5zhk24Z9-IvRRiDFs35-V-S0UD0jdIf/s1600/peta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY-kt8erJAqQohjjqYdLwZwOyCd9EVbydb6HrlUmr6EX-fxpfyqNtV6Dywt_kCqtKJhsDndm90Z31TbD0mniXdJTuoACS7vJnfxFi764dkT0sRH5zhk24Z9-IvRRiDFs35-V-S0UD0jdIf/s1600/peta.jpg" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 10.4px;"><span style="color: #666666;">Peta Desa Gandusari</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: 0.5in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 0.5in;">Desa Gandusari </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 0.5in;">  </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 0.5in;">Kecamatan Gandusari </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 0.5in;">  </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 0.5in;">Kabupaten Blitar terletak sekitar + 155 Km kearah barat daya dari Ibukota Propinsi Jawa Timur dan + 25 Km Timur Laut dari IbuKota Kabupaten Blitar. Desa yang cukup produktif dan kaya akan potensi sumber daya alam yang belum banyak tergali terutama Pertaniannya yang kebanyakan masih di laksanakan secara tradisional.</span></div> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: 0px;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Secara Administrasi<b> Desa Gandusari</b> di bagi menjadi 3 Dusun , 7 RW  dan 19 RT dengan perincian :<o:p></o:p></span></div> <ul style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0in 0px 0.5em; padding: 0px 2.5em; text-align: start; text-indent: 0px;" type="disc"> <li class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 19.5px; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0.25em 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Dusun Rejosari</b> terdiri dari 9 RT dan 2 RW<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 19.5px; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0.25em 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Dusun Gandusari</b> Krajan terdiri dari 6 RT dan 3 RW<o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 19.5px; margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0.25em 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Dusun Mandingasem</b> terdiri dari 4 RT dan 2 RW<o:p></o:p></span></li> </ul> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: 0px;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">luas wilayah 216 , 65 Ha terdiri dari untuk pertanian / sawah 139 Ha sedangkan untuk pemukiman dan pekarangan 77.65 Ha. Sedangkan  batas–batas administrasi desa Gandusari adalah sebagai berikut :</span></div> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: 0px;"> </div> <b style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;">>>> Sebelah Utara</b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;"> : <b>Desa Gadungan dan Desa Ngaringan</b></span><br style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;" /><b style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;">>>> Sebelah Barat</b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;"> : <b>Desa Sukosewu</b></span><br style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;" /><b style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;">>>> Sebelah Selatan</b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;"> : <b>Desa Tambakan dan Desa Butun</b></span><br style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;" /><b style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;">>>> Sebelah Timur</b><span style="font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: start; text-indent: -0.25in;"> : <b>Desa Butun</b></span><br style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;" /><div class="MsoListParagraph" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: -0.25in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></div> <div class="MsoListParagraph" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-indent: -0.25in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><o:p></o:p></span></div> <span style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;">Sedangkan secara Sosial Ekonomi sebagian besar masyarakat Desa Gandusari bermata pencaharian sebagai Petani adapun selebihnya sebagai Pedagang, Pegawai, Tukang dan Peternak.</span></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjH8OkhRmKoU_qLgQExYKf6m7_TWZB-7zYbj9r2ixQsFcxfDsEZvaMFi9_0unyrrnsrTnOsfcnSo9XAsz3_GwzyDvaiLe7SlK-NFkraF2pOJAkBdNcBFVuK8QzYWT7_YhfEMr9TDhxaMU5/s1600/IMG_6343.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="266" data-original-width="400" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjH8OkhRmKoU_qLgQExYKf6m7_TWZB-7zYbj9r2ixQsFcxfDsEZvaMFi9_0unyrrnsrTnOsfcnSo9XAsz3_GwzyDvaiLe7SlK-NFkraF2pOJAkBdNcBFVuK8QzYWT7_YhfEMr9TDhxaMU5/s320/IMG_6343.JPG" width="320" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidr9VMBgBhedvzFBnFD0ZkgQFgM-vy15oz28JQ0-BsVLK2c9wJO3qlgkal3zpyhNABv6Fmx5smB6Tzz8FEKh3Imz9gXvsCO49txZJR3whWIMtSvUGJRuDgBwZoZR6lzRG2pDVIKviU-e1T/s1600/IMG_8216.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="266" data-original-width="400" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidr9VMBgBhedvzFBnFD0ZkgQFgM-vy15oz28JQ0-BsVLK2c9wJO3qlgkal3zpyhNABv6Fmx5smB6Tzz8FEKh3Imz9gXvsCO49txZJR3whWIMtSvUGJRuDgBwZoZR6lzRG2pDVIKviU-e1T/s320/IMG_8216.JPG" width="320" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKFN7lHT9jsBoxszzQ6aYAvn2shvPmUBCio0VBfv8nOO4huFvEHW-UcKRrMs_a6IFVF6fZnsRBA6-Oljr14DiEVn6S7ctSct4pnjIFX7LFgZIavJyrscd6otjFooR4byJuk3wAb1lj_ZZv/s1600/IMG_8339.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKFN7lHT9jsBoxszzQ6aYAvn2shvPmUBCio0VBfv8nOO4huFvEHW-UcKRrMs_a6IFVF6fZnsRBA6-Oljr14DiEVn6S7ctSct4pnjIFX7LFgZIavJyrscd6otjFooR4byJuk3wAb1lj_ZZv/s320/IMG_8339.JPG" width="320" /></a></div> <div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="background-color: white; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><span style="font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; text-align: start; text-indent: 0px;"><br /></span></span></div>

Geografis Keadaan Geografis

Desa Gandusari secara geografis terletak di lereng selatan Gunung Kelud pada ketinggian +303 m dari permukaan laut.  Seperti kondisi tanah y...

Baca selengkapnya »

Sejarah Desa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANtkMny-1h4bR6QgdgH5UKoClzY-sLr31J43yBpnVsAWbMpVF4Qc5U1iDvWzjeLjvr5z8iuc4LWECy_4j3RNS222GRk2hqbMXdA5jNDwIBc24diPvhTs5p8s-M2Clz7x_5fF2fbZu79fz/s1600/IMG_8339.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANtkMny-1h4bR6QgdgH5UKoClzY-sLr31J43yBpnVsAWbMpVF4Qc5U1iDvWzjeLjvr5z8iuc4LWECy_4j3RNS222GRk2hqbMXdA5jNDwIBc24diPvhTs5p8s-M2Clz7x_5fF2fbZu79fz/s320/IMG_8339.JPG" width="320" /></a></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 20.25pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang asal muasal nama suatu daerah atau wilayah baik itu asal – usul nama suatu kota maupun asal – usul nama suatu desa.begitupun juga desa kami , Desa Gandusari juga banyak cerita yang beredar di masyarakat yang biasanya di sampaikan dari mulut ke mulut dan di lakukan secara turun temurun misal dari seorang kakek atau nenek bercerita pada anak maupun pada cucunya .ini di lakukan secara terus menerus seperti cerita /dongeng sebelum tidur.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 20.25pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Karena yang bercerita itu banyak orang sehingga cerita asal–usul nama Desa Gandusari ini menjadi banyak versi menurut imajinasi dan pemafaman intelektual dari masing – masing orang yang bercerita  atau dari nara sumbernya.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dari sekian banyak versi cerita asal–usul nama Desa Gandusari itu di anataranya :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">+ <b>Versi Pertama</b> :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">kata Gandusari berasal dari<b> Gandu – soro</b> .</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Gandu atau bendo ( bahasa Jawa ) yaitu tulang pada lutut   Soro ( bahasa Jawa ) yang berarti sengsara. </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Hal ini terjadi ketika mbah Suko Driyo yaitu orang yang pertamakali menjejakkan kaki dan berhasil membuka hutan untuk di jadikan pemukiman yang sekarang disebut Desa Gandusari ini <b>mbah Suko </b>Driyo waktu memotong kayu ( mbabat alas ) lututnya terkena tangkai dari kapaknya sehingga beliau kesakitan pada lututnya.dari kejadian itu maka tempat tersebut di beri nama Ganduroso dengan berjalannya waktu sebutan Ganduroso berubah menjadi Gandusari yang mudah untuk di ucapkan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">+ <b>Versi kedua</b> :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kata Gandusari berasal dari kata <b>Gondangsari</b></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Gondang adalah salah satu nama pohon yang sangat besar tumbuh di tengah tengah hutan.pada suatu ketika <b>mbah Suko Driyo</b> menyusuri hutan untuk mencari tempat untuk pemukiman dalam semedinya memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa .beliau mendapat petunjuk agar beliau berjalan ke selatan dari lereng Gunung Kelud sampai menemukan pohon yang sangat besar yang bernama pohon<i> Gondang</i> dan benar seperti wisik yang di dapatnya, beliau menemukan pohon yang sangat besar. Akhirnya <b>mbah Sukodriyo</b> bersama dengan pengikutnya menebang pohon tersebut.dari hasil penebangan pohon tersebut kayunya yang banyak cukup untuk membangun padepokan mbah <b>Sukodriyo</b> dan para pengikutnya buah dari pohon tersebut juga bisa di makan atau secara garis besar semua yang ada di pohon itu bisa di gunakan atau di manfaatkan oleh mbah sukodriyo beserta pengikutnya.pada keheningan malam beliau merenung mengucap puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas beberapa nikmat yang beliau dapatkan di hari itu beliau berfikir betapa besar manfaat yang di peroleh dari penebangan pohon tersebut sampai ke sari-sarinya, oleh karena itu untuk mengenang tempat tersebut dan sebagai rasa syukurnya beliau memberi nama tempat tersebut dengan nama gondangsari. Lama–kelamaaan penduduk setempat bercampur dengan pendudk pendatang sehingga dialeknya pun berlainan sehingga gondangsari berubah menjadi gandusari .</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b> + Versi ketiga</b> :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kata gandusari berasal dari <b>Gadungsari</b></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Di daerah yang masih berupa hutan belantara di datangi sekelompok orang yang di pimpin oleh seorang yang bernama <b>Sukodriyo</b>, beliau datang dari Mataram atau Jogjakarta.pada suatu hari ketika sukodriyo beserta pengikutnya mbabat alas atau menebang pohon hutan, <b>sukodriyo</b> dan para pengikutnya menemukan tanaman gadhung yang banyak sehingga ketika di angkat dari tanah alangkah terkejutnya karena gadhung yang di ambil itu besar–besar tidak seperti yang pernah di temuinya sehingga menarik perhatian <b>Sukodriyo</b> dan kawulonya oleh karena itu hutan yang baru di mbabat itu di beri nama gadhungsari.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">+ <b>Versi ke empat</b> :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kata gandusari berasal dari kata <b>Gandulsari.</b></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px; line-height: 19.8px; text-align: justify; text-indent: 20.25pt;"> <span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Konon dalam cerita sejarah , orang yang pertama kali menjejakkan kakinya di Desa Gandusari yang terjadi  di hari Selasa Wage bulan Suro adalah serombongan dari Mataram yang pimpinan rombongan tersebut adalah <b>SUKODRIYO</b>. Perlu di ketahui datangnya <b>sukodriyo</b> dan pengikutnya ke wilayah ini dikarenakan gunung kelud meletus yang dulunya bertempat tinggal di lereng gunung karena gunung kelud meletus maka suko driyo dan kawulonya pindah keselatan ke daerah yang lebih landai dalam perjalanan ke selatan rombongan sukodriyo menemukan sisa–sisa lahar (<i>endut garing</i> dalam bahasa Jawa) yang mengantung </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-indent: 20.25pt;">(<i>gandul </i>– bahasa Jawa ) di dahan dan ranting pepohonan.selanjutnya endut garing yang mengantung di dahan tersebut jatuh ke bumi , yang bisa menyuburkan tanah / bumi ini.maka beliau (<b>Sukodriyo</b>) mempunyai pemikiran bahwa sesuatu yang mengantung itu mempunyai sari yang bisa menyuburkan tanah / bumi ini.selanjutnya setelah suko driyo dan para pengikutnya membuka hutan dan di jadikan pemukiman beliau (<b>Sukodriyo</b>) menyebut daerah itu dengan sebutan <i>Gandulsari</i> yang akhirnya berubah menjadi <b>Gandusari</b>.</span></div>

Sejarah Desa Sejarah Desa

Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang asal muasal nama suatu daerah atau wilayah baik itu asal – usul nama suatu kota maupu...

Baca selengkapnya »